MENGENAL SEGITIGA EXPOSURE DALAM
DUNIA FOTOGRAFI

Kalori KSBA
2 min readNov 23, 2023

Latar Belakang
Fotografi atau dalam bahasa Inggris “ Photography “ merupakan proses untuk menghasilkan suatu gambar atau foto dari suatu objek dengan menggunakan pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka terhadap cahaya. Alat yang sangat popular dalam menangkap cahaya itu adalah kamera. Segitiga exposure merupakan istilah yang biasa digunakan oleh para fotografer profesional untuk mewakili penyesuaian kombinasi antara pengaturan ISO, diafragma, dan shutter speed pada kamera. Teknik ini bertujuan untuk mengatur besaran intensitas cahaya yang dapat ditangkap oleh kamera, sehingga dapat diperoleh gambar dengan intensitas cahaya yang diinginkan.
Dalam perkembangannya terdapat 2 jenis kamera, yakni kamera analog dan kamera digital. Berbagai jenis kamera tersebut dapat digunakan dari berbagai macam kalangan. Namun, mengoperasikan kamera tidak semudah yang kita lihat, terkadang foto yang kita hasilkan jauh dari harapan, pada saat malam hari foto yang diambil terlihat sangat gelap ataupun buram walaupun teknologi yang digunakan sudah sangat mumpuni, akan tetapi jika kita tidak mengetahui basic dasar dari fotografi maka foto yang dihasilkan sangat jauh dari apa yang kita inginkan. Salah satu dasar dari fotografi yaitu adanya istilah segitiga exposure. Segitiga Exposure atau The Exposure Triangle merupakan istilah yang merujuk pada 3 elemen dasar pada exposure, yakni aperture,shutter speed, dan iso. Fungsi dari segitiga exposure yaitu untuk menghasilkan sebuah gambar yang seimbang dan teratur.

Isi
Segitiga Exposure terdiri atas :
Aperture/Diafragma
Secara sederhana aperture/diafragma adalah bukaan lensa atau jendela pada lensa diafragma. Semakin besar lubang aperture, semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera. Jika bukaan aperture sangat kecil, kedalaman area fokus akan besar atau luas, sedangkan jika bukaan aperture besar, kedalaman area focus akan kecil atau sempit. Dalam fotografi, aperture biasanya memiliki simbol huruf “F”.
Contoh : f/1.4, f/2.0, f/2.8, f/4.0, f/5.6, f/8.0. Setiap f mewakili “STOP” cahaya.
Shutter Speed
Shutter speed merupakan kecepatan kamera saat menangkap gambar. Shutter speed yang terbuka lebih lama bakal menerima intensitas cahaya lebih tinggi masuk ke dalam film atau sensor, lalu hasilnya berupa foto yang lebih terang. Shutter speed “S” yaitu detik/sekon. Dinyatakan dengan 1/250s, 1/125s, 1/60s, 1/15s, 1/8s, 1/4s, 1/2s. Shutter 1/250s menunjukkan semakin cepat jendela sensor membuka lalu menutup kembali, sedangkan 1/2s semakin lama jendela shutter menerima paparan cahaya. Dalam praktek kita membutuhkan kecepatan rana yang tinggi untuk membekukan gerakan subjek yang bergerak. Seperti pada foto liputan olahraga. Sebaliknya kita menggunakan kecepatan rana yang rendah untuk merekam efek gerak. Seperti dalam merekam pergerakan air terjun.ISO
ISO merupakan tingkat sensitive sensor dalam menerima cahaya. ISO yang semakin rendah akan menghasilkan foto yang semakin gelap. Sebaliknya, nilai ISO yang semakin tinggi akan menghasilkan foto yang lebih terang. Pada umumnya, ukuran ISO yaitu ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800, dan kelipatannya sesuai dengan spesifikasi yang terdapat dalam kamera.

Kesimpulan
Terdapat berbagai macam jenis kamera dan teknologi yang ditawarkannya dan juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau kenyamanan individu dalam melakukan kegiatan fotografi. Namun ada salah satu yang harus dipahami dalam fotografi yakni pemahaman akan segitiga exposure. Segitiga Exposure yang terdiri atas Aperture/diafragma, Shutter Speed, dan ISO merupakan pengetahuan dasar fotografi yang harus dipahami dan dikuasai jika ingin mendapatkan hasil foto/gambar yang diharapkan.

Sumber :
https://instiki.ac.id/2022/09/29/segitiga-exposure-3-elemen-dasar-dalam-fotografi/

--

--